MATAHARIKU
Oleh Wida Farida
Mengapa kau menyinariku
bila nyatanya kau kelak menghilang
apakah kau tahu
hatiku sakit bila mengenang itu.
Apa kau tak menyayangiku
hingga kau pergi jauh
aku kecewa, marah, sedih
mengapa kau tak bersinar lagi...
Tuhan...
aku mohon, jangan jauhkan
jangan jauhkan aku darinya
jangan ambil dia dari kehidupanku.
Biarlah dia tetap
menyinariku dalam kegelapan.
Cipadung, 18 Desember 2002
BAYANG- BAYANGMU
Oleh Wida Farida
Ketika kau ngebayangin Aku baeud,
kamu senyum-senyum sendiri.
ketika kau ngebayangin aku nangis,
kau begitu terharu.
ketika kau ngebayangin aku tertawa,
kau begitu berbinar-binar.
ketika kau ngebayangin aku nakal,
kau begitu gemes.
ketika kau ngebayangin aku manja,
kau ikut-ikutan manja.
ketika kau ngebayangin aku duduk di belakang kamu,
kau begitu bahagia.
Panjalu, 1 Syawal 1423 H
HIDUP
Oleh Wida Farida
Hidup itu indah
hidup itu perlu kita syukuri
namun apakah indah dalam menjalaninya
apakah aku sanggup menjalaninya...
hampa itu yang ku rasa
gundah itu yang kualami
ragu itu yang ku jalani
bahagia itu yang ku damba.
Tuhan...
apakah aku masih layak untuk hidup?
apakah aku masih bisa melewati rintangan itu?
sedangkan begitu banyak dosa yang ku perbuat
apakah pintu sorgamu masih terbuka untukku.
Tuhan...
apa yang harus aku lakukan
untuk menebus dosa-dosaku
aku sudah tak sanggup lagi
menjalani hidup yang penuh dengan sandiwara ini.
Cipadung, 19 Desember 2002.
Waktu harita lamun teu salah saptu peuting,atawa malam minggu,si Ipey poe eta teh mani bungaheun pisan, sabab poe mingguna rek nampa hadiah ti Walikota Bandung. Sabab manehna basa ngiluan lomba nulis surat keur Walikota ,meunang juara ka-2 dina kategori umum. Tapi manehna teu bangga ka diri sorangan, sabab eta surat keur Walikota teh dibantuan ku babaturanna ,anu manehna geus pangalaman. Kacaritakeun basa saptu peuting
Komentar